Cuaca sedang bersahabat. Jam 1 siang yang biasanya matahari
sedang memancarkan amarahnya, kali ini tidak. Matahari sedang terpanah, melihat
4 (empat) cewek cantik berjalan di tengah keramaian. Ya, empat cewek cantik.
Siapakah itu? Yeaaa, this is us [Bell,Ron,Ton,Yon] J
Kami berempat berjalan di tengah keramaian untuk menyiapkan
ritual bagi yang berulang tahun. Yang berulang tahun diantara kami, pasti sudah
tidak akan kaget lagi mendapatkan ini. Apalagi si perempuan yang satu ini.
Sejak beberapa bulan lalu, dia sudah membayangkan mendapatkan ini dan merequest
sesuai yang ia minta. Siapakah dia? Tidak lain dan tidak bukan LON. Ya, dia
tanggal 21 January 2012 genap berusia 18 tahun. Sehingga kami harus
mempersiapkan ritual segera.
Lanjut kisah empat cewek cantik tadi. Mereka berpetualang di
PASAR 45. Kalau bukan orang Manado pasti tidak tahu tempat ini. Baguslah.
Mereka berpetualang mencari harta karun. Harta karun apakah itu?*kasih tau
nggak yah* Check it out!
Tujuan pertama di Jumbo pasar swalayan. Mereka tidak
menemukannya. Mereka bingung saudara-saudara. Dimana lagi mencari harta karun
itu? Berjalan-jalan memasuki setiap lorong yang ada disana. Tiba-tiba mata kami
tertuju di suatu benda. Begitu panjanggggg, begitu lebarrrrrr, begitu indah
dipandang mata, baru kali itu mereka melihat benda semacam itu. Mereka
terpesona melihat keindahannya. Apakah itu? Ya, itu adalah kertas kado yang
berukuran jumbo. Detik jam sudah berbunyi ribuan kali, mereka masih terpesona
dengan benda itu. Bingung memilih 1 diantara yang paling bagus diantara yang
bagus. *mengerti?*
Perjalanan mencari harta karun dilanjutkan. Tujuan kedua
adalah disuatu studio foto. Mereka menemukan harta karun itu disitu. TAPIIIIII.
Tapi apa saudara-saudara? Harganya 10x lipat dari harga biasanya. Mereka hanya
terpaku. Tak berdaya. Mungkin di dalam hati mereka saat itu sudah berteriak
“KAMI NGGAK PUNYA UANG!!!”
Perjalanan dilanjutkan. Kami menyisir toko-toko disana. 1
demi 1 toko kami masuk dan hasilnya NIHIL. Cuaca sudah mulai tidak bersahabat
dengan mereka. Mungkin penampilan mereka sudah tidak secantik tadi. Sudah mulai
turun rintik-rintik air dari atas langit. Langit menangis melihat penampilan
mereka mungkin. Tapi tidak menyurutkan semangat mereka. Mereka tetap terus
berjalan menggunakan DB 11. Tiba-tiba mereks melewati suatu toko. Tapi, toko
itu tidak meyakinkan akan ada harta karun itu di dalam sana. Mereka mencoba
memasukinya. YAAA!! Langsung berbinar-binar melihat harta karun itu ada disana.
Meskipun tidak sama persis dengan apa yang mereka cari. Mereka segera
membelinya. Tapi, apakah harta karun itu?? Harta karun itu adalaahhhh BINGKAI
FOTO / FRAME bermerek NAGOYA ukuran 20x30. Yang mereka temukan adalah bermerek
IDOLA. Sudahlah, kami memilih IDOLA untuk menjadi idola kami menggantikan
Nagoya.
Pencarian harta karun berakhir. Saatnya membuat harta karun
itu menjadi SESUATU. Pembuatannya di
rumah Bell. Kami bersiap untuk membuatnya. Saat kami akan membuatnya, tiba-tiba
“emas” yang harusnya Ton bawa, ketinggalan di rumahnya. WOW! Hari semakin sore
dan Ton harus segera kembali ke rumahnya untuk mengambilnya. Mereka tidak bisa
bekerja tanpa ada “emas” itu. Menunggu Ton, Yon sedang sibuk dengan
kesibukkannya sendiri. Sibuk apakah dia? Sibuk makan saudara-saudara J
Kemudian Ton kembali dengan membawa emas itu. Apa sebenarnya
emas itu? FLASH DISK yang berisikan foto-foto untuk di print. Pekerjaan
dilanjutkan. Dengan kreativitas mereka, mereka mengolah harta karun menjadi
hadiah ulang tahun yang tak ternilai harganya (saking murahnya). Ya, ritual
kami adalah membuat scrap yang berisi foto-foto dari jadul sampai terbaru
bersama GOC. Diuntukkan bagi anggota GOC yang berulang tahun dan yang akan
pergi meninggalakan GOC untuk menggapai cita-cita.
Jam menunjukkan 8.30 PM. Kami selesai membuatnya. Kemudian
kami dipusingkan dengan perhitungan uang. Ada yang mengutang dan terhutang.
Waktu semakin larut tapi kami tidak mendapatkan jalan keluar menghitung
utang-utang itu. Akhirnya diputuskan untuk menjadi PR untuk Ron. Ketika mereka
akan pulang, ternyata mereka disajikan hidangan makan malam berupa nasi kuning
asli kampung kodo dari keluarganya Bell. Setelah itu, mereka kembali ke habitat
mereka masing-masing. SEKIAN